Majas paradoks adalah gaya bahasa yang menampilkan kontradiksi atau pertentangan yang sebenarnya tidak dimaksudkan untuk mengungkapkan pertentangan yang sebenarnya. Gaya bahasa ini digunakan untuk memberikan penekanan atau efek yang lebih dramatis. Contoh majas paradoks adalah “Aku mati karena hidup.” Kalimat ini sebenarnya tidak berarti bahwa seseorang meninggal karena hidup, tetapi lebih menekankan pada pengorbanan atau penderitaan yang dialami seseorang karena mempertahankan hidupnya.
Majas paradoks memiliki manfaat untuk membuat suatu tulisan atau ujaran menjadi lebih hidup, menarik, dan mudah diingat. Gaya bahasa ini juga dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang kompleks atau mendalam dengan cara yang tidak biasa. Dalam sejarah sastra, majas paradoks telah banyak digunakan oleh para penulis dan penyair untuk menciptakan efek yang dramatis dan menggugah pikiran.